Pesan ini disampaikan saat sambutan perdana, setelah secara aklamasi terpilih menjadi Ketua Ansor Kota periode selanjutnya
"Mampu memahami Perubahan Zaman, Mengalir dan Mengikuti Perubahan, Namun Jangan Sampai Terhanyut serta Tenggelam", Ulas Sahabat Irvan dalam memaknai Pesan Sang Sunan.
Dalam Konferancab yang digelar di Aula Masjid Agung Kudus ini, sahabat Irvan menjelaskan, bahwa pesan Sunan Kalijaga ini, dalam term Ushul Fiqh setara dengan "al-Muhafazhoh 'ala Qodimi al-Shalih, wal Akhdzu bil Jadid al-Ashlah" lanjutnya.
Berangkat dengan Konsep ini, Ansor Kota ke depan, akan tetap menjalankan program - program terdahulu yang masih relevan dan menyiapkan program baru yang selaras dengan era serta perubahan masa.
Anglaras Ilining Banyu; adalah sebuah anjuran untuk mampu memahami perubahan. Jika periode kemaren, kita bertemu dengan pandemi, maka periode ke depan 2022-2024, kita akan menyambut era pesta demokrasi.
Angèli (mengalir); adalah sebuah anjuran untuk kita mampu memanfaatkan perubahan arus zaman. Kita harus menyiapkan diri untuk mengalir bersama arus perubahan.
Dengan menyinergikan diri dengan arus perubahan, kita akan mampu mencapai tujuan dengan tenaga yang lebih efisien
Ananging Ora Kèli; hal ini adalah sebuah "warning" dari Sunan Kalijaga, agar saat kit mengair bersama arus perubahan, jangan Sampai kita menjadi terhanyut dan tenggelam.
Oleh sebab itu, Ansor Kota harus menyiapkan Kapal yang kuat, kukuh dan teguh dalam menjalankan amanah serta Prinsip organisasi.
Jangan mudah diombang-ambingkan arus perubahan.
Sahabat Irvan meneruskan, bahwa Ansor Kota ke depan, akan siap bersinergi dengan arus dan gelombang yang datang. Apapun arusnya, bagaimanapun corak dan "warnanya".
"Patokannya Jelas, yaitu selama: 1. Tidak merubah warna dasar dari Kapal Ansor Kota, dan 2. Prinsip Simbiosis Mutualisme; tidak ada pihak yang dirugikan", tegasnya.
Sahabat, mohon gunakan kalimat yg bijak dalam berkomentar